Dear Mamaku Tertangguh,
Mama surat ini aku tulis hanya sebagai kata
pembuka dikala aku ingin memberikan sesuatu yang terbaik untukmu saat ini.
Sebelumnya aku ingin kau tahu kalau sekarang usiaku telah menginjak usia yang
tidak muda lagi namun juga bukan renta untuk selalu memberimu semangat untuk
tersenyum indah. Mama aku ingin berterima kasih atas segala penjagaanmu
kepadaku, perhatianmu kepadaku, serta pengajaran-pengajaran berharga kepadaku.
Mungkin dulu aku adalah anak yang terlalu keras dan sulit mematuhi setiap
kata-katamu, mungkin dulu aku anak yang nakal ketika kau seru untuk tidak
melakukan hal-hal yang dapat membahayakanku. Tapi itu dulu kan ma.. bukan
sekarang.
Mama
aku ingin sekali memelukmu erat dan tanpa batas. Aku tahu jasamu takkan pernah
dapat tergantikan oleh apapun, sekalipun dengan intan berlian. Tahukah kamu
ma.. terkadang aku suka meneteskan air mata ketika mengenang setiap tingkah
lakuku dahulu yang membuatmu jengkel. Meski begitu kau tak pernah memukulku
ataupun berbuat kasar kepadaku. Kau malah membelai sayang kepadaku dan selalu
menasehatiku. Ketika aku terlahir ke dunia ini setelah sebelumnya singgah
didalam perut nyamanmu, aku dapat merasakan betapa bahagianya aku karena
benar-benar nyata keberadaannya saat ini.
Mama
ingatkah ketika aku baru bisa mulai membalikan badanku dari terlentang hingga
tengkurap dan itu kulakukan berulang ulang kali. Senyummu begitu melengkung
mesra ketika itu. Ingatkah ketika aku mulai belajar rembetan kedinding dinding
dan mulai merangkak.???
Tawamu
sesaat muncul ketika melihat gaya kaku yang kuperlihatkan saat itu. Ketika aku
mulai belajar berjalan selangkah demi langkah. Banggamu kian terpancar dengan
belaian. Mama kali ini entah apa yang harus kulakukan untuk membalas
jasa-jasamu. Karena aku tahu jasamu sungguh aku tak mampu untuk membalasnya.
Kini aku mulai beranjak dewasa dan mulai mengerti arti dari sebuah pengorbanan.
Akupun kelak akan menjadi seorang IBU kan ma..
Ini
yang aku ingin kau mengerti, ketika suatu saat ada seseorang yang mendekat
denganku lalu membuatku jauh terhadap dirimu ma.., percayalah aku masih tetap
menyayangimu dan sampai kapanpun rasa itu takkan pernah berkurang sedikitpun.
Mamaku yang Tangguh, aku baru merasa ketika pengorbanan ketulusanmu yang luar
biasa seakan menguatkan aku dan adik-adik. Ketika kau harus berusaha mandiri
menjadikan kami orang-orang yang professional dalam porsinya tertentu, kau
selalu tahu apa saja yang harus kau lakukan ketika kami berusaha untuk lepas
dari ketentuan yang telah kau buat.
Mamaku
yang Tangguh kau selalu sedia kapanpun aku membutuhkanmu, merindukan kasih
sayangmu dan menantikan peluk hangatmu. Kini aku bukanlah lagi seorang gadis
kecil yang kau beri tiupan kecil dimakanan yang ingin kau suapi kepadaku.
Sekarang aku mungkin yang akan meniupi makanan itu lalu menyuapinya untukmu.
Mama aku sayang sekali kepadamu.
Mama….aku
pernah melihatmu sendiri merenung dan kemudian meneteskan air mata, dalam
hatiku bertanya, apa yang sedang kau tangisi ma.???
Apa
karena aku, apa karena aku berbuat sesuatu yang menyakiti hatimu.??
Ataukah
kau sedang memikirkan sesuatu yang dapat membuatmu rela meneteskan air matamu
itu.??
Mama
tak banyak kata yang dapat mewakili rasa bersyukurku ketika memiliki IBU
sepertimu, selalu banyak rangkaian doa yang kupanjatkan didalam sujudku. Aku
bertamu kedalam rahimmu hingga 9 bulan, setelah aku terlahir kedunia
perawatanmu sungguh luar biasa dan penjagaanmu serta pendidikan yang kau
berikan tentang apapun untukku sungguh tiada tara kurasa manfaatnya sampai
detik ini. Jika aku diperbolehkan melakukan sesuatu sebagai bentuk rasa syukur
dan bangga karena memiliki MAMA sepertimu aku akan bersimpuh, mencium kakimu
lalu pasti akan begitu banyak kata-kata yang aku lontarkan kepadamu disaat
kucium kakimu dan kupeluk erat tubuhmu. Kini tak ada lagi yang dapat menepis
segala ragu para seorang anak tentang kehebatan dan pengorbanan mulia MAMA
tercintanya. Karena yang aku tahu setiap IBU memiliki cara masing-masing dalam
memberi pendidikan kepada anak-anaknya.
Buatmu
Mamaku Tertangguh, terima kasih atas segala jerih payahmu merawatku hingga aku
dapat berpijak dengan tegap dibumi ini. Syukurku kupanjatkan karena kaupun
selalu menghantarkan namaku untuk kebaikan dalam setiap doa-doamu. Banggaku aku
kibarkan ketika kau tersenyum teduh atas segala benih yang kau tanam dahulu dan
kemudian kau dapat melihatnya sekarang, benih itu tumbuh besar dan dewasa yaitu
aku. Kini dan sampai kapanpun aku akan selalu menjaga setiap pelajaran berharga
serta menyayangimu seperti kau menyayangiku tiada batasnya.
Terima
kasih Mama….